BANYUWANGI – Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, harga telur ayam ras di Banyuwangi, Jawa Timur, mulai merangkak naik mencapai Rp. 32.000 per kilogram. Berdasar hasil dari petugas pasar Banyuwangi pada Senin 11 Maret 2024, telur ayam ras dibandrol dengan harga Rp 32.000/Kg dari yang sebelumnya Rp 30.000/Kg.
Kenaikan harga telur ayam ras tersebut sudah terjadi sejak 4 hari lalu dan termasuk dalam kategori mahal. "Beberapa hari sebelumnya harga telur naik Rp. 2.000/Kg dan bertahan hingga sekarang. Ini termasuk mahal, " ucap staf petugas pasar Banyuwangi, Arista Lila Candra.
Baca juga:
OJK Resmi Cabut Izin Usaha Kresna Life
|
Walau begitu Arista mengatakan, untuk stok telur ayam ras sendiri selama Ramadhan bisa dikatakan aman, hanya saja akan berdampak pada jumlah pengambilan stok pedagang hingga penurunan daya beli masyarakat terhadap telur. "Stok telur ayam ras masih aman, " cetusnya.
Sementara telur ayam ras naik, telur ayam kampung masih memiliki harga yang stabil. Arista juga menjelaskan, jika telur ayam kampung dibandrol dengan harga Rp 2.500 sampai Rp 3.000/butirnya. Harga tersebut tergolong stabil di angka yang tinggi. "Jika telur ayam kampung tetap stabil, " jelas Arista.
Menilik dari data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, kenaikan harga telur ayam ras di wilayah Banyuwangi terjadi hampir merata. Pada 11 Maret, harga telur ayam ras di pasar Banyuwangi dijual seharga Rp 32.000/Kg. Harga tersebut sama dengan harga telur ayam ras yang dijual di pasar Rogojampi dan pasar Genteng. Kemudian di pasar Blambangan, harga telur ayam ras terpaut harga Rp 1.000 yaitu Rp 31.000/Kg. Sedangkan di Pasar Jajag, harga telur ayam ras yang paling tinggi yaitu Rp 33.000/Kg.
Salah satu penjual telur di Pasar Banyuwangi Nur Inayah, mengeluhkan adanya kenaikan harga telur. Meski begitu kenaikan harga telur dan komoditas memang kerap terjadi saat hari-hari besar. "Menjelang Ramadhan seperti ini kenaikan harga bahan pangan memang sering terjadi, termasuk telur, " tutur Inayah. (***)