BANYUWANGI - Polsek Siliragung Polresta Banyuwangi melaksanakan pengamanan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat di depan Balai Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (11/7/2024). Aksi unjuk rasa ini berlangsung dari pukul 13.00 WIB hingga 15.40 WIB, dengan jumlah massa sebanyak 80 orang.
Koordinator Lapangan (Korlap) Buamar menjelaskan, sebelum menuju Kantor Desa Barurejo massa terlebih dulu berkumpul di rumah Malik. Sesampainya di lokasi unjuk rasa, massa diterima oleh Muspika Kecamatan Siliragung. "Orasi yang disampaikan menuntut klarifikasi dari Kepala Desa Barurejo mengenai berbagai isu yang beredar, termasuk dugaan perkelahian antara istri kepala desa dengan staf desa, " jelasnya.
Baca juga:
Demi Perubahan
|
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nanang Haryono, S.H., S.I.K., M.Si, yang diwakili Kapolsek Siliragung AKP Mujiono, mengapresiasi aksi damai tersebut dan mempersilakan perwakilan untuk menyampaikan pertanyaan. Beberapa poin penting dalam audiensi diantaranya adalah permintaan kejelasan mengenai isu perkelahian di balai desa dan kinerja Kepala Desa Barurejo.
Kepala Desa Barurejo Ahmad Jaenuri, menegaskan bahwa isu pernikahan kedua dan perkelahian yang terjadi adalah tidak benar dan proses hukum yang terkait sedang berjalan sesuai prosedur. "Isu yang di orasikan warga pendemo terkait pernikahan kedua saya itu tidak benar. Sedangkan terkait perkelahian, sudah dilaporkan ke Polsek Siliragung, " sanggah Jaenuri.
Setelah audiensi, massa aksi unjuk rasa membubarkan diri dengan tertib dan aman. Pengamanan aksi ini melibatkan 64 personil gabungan dari berbagai Polsek di wilayah Banyuwangi serta anggota Pos Ramil Siliragung. Kepala Desa Barurejo berjanji untuk terus berkomunikasi dengan masyarakat demi menjaga kondusifitas wilayah.
Polsek Siliragung berharap agar masyarakat tetap tenang dan memberikan kepercayaan kepada pihak kepolisian untuk menangani kasus yang sedang berlangsung. Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat. (***)